top of page
Search

CEO TALKS BEYOND THEORY “New Normal New Challenges and New Opportunities in Education Sector”


Tanggal 18 Juni 2020 telah berlangsung kegiatan CEO Talks dengan tema “New Normal: New Challenges and New Opportunities in Education Sector” oleh ILUNI MMUI melalui media daring via aplikasi Zoom. Dalam kegiatan ini dihadirkan dua pembicara, yakni Saleh Husin yang merupakan Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia dan M. Nuh Ketua Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Sepuluh November. Diskusi ini dipandu oleh Ajie Arifudin Ketua ILUNI MM UI sebagai Moderator. Sebanyak 200 peserta yang tergabung atas Mahasiswa beserta profesional bergabung dalam acara ini.


Selama kegiatan seminar berlangsung, kedua pembicara ini saling berbagi informasi seputar metode pendidikan yang tepat diaplikasikan kepada peserta didik di era New Normal.

M. Nuh Ketua Majelis Amanat Institut Teknologi 10 November memberikan uraian materi yang sangat dalam terkait pemasalahan pendidikan di Indonesia. Setidaknya ada 68 juta anak yang terdampak akibat pandemi COVID-19 yang terdiri atas 5 juta anak PAUD, 29 juta anak SD/MI, 25 juta SMP/MTs/SMK/MA, dan 8 juta Perguruan Tinggi.


“Pengaturan sistem belajar selama pandemi COVID-19 harus diatur sedemikian rupa tanpa menghilangkan aspek-aspek pendidikan utamanya. Konsep belajar dari rumah menjadi alternatif utama dalam memberikann pengajaran. Karena pada dasarnya kegiatan belajar megajar harus tetap aktif dan interaksi harus terus dijalankan” ungkap M. Nuh saat memaparkan materinya tersebut.

Fasilitas serta era perkembangan teknologi yang sangat pesat memudahkan setiap anak dalam mengakses edukasi jarak jauh. Siswa-siswi/mahasiswa tidak perlu khawatir tidak bisa bertemu guru atau dosen. Cukup menggunakan aplikasi moderen serta konseksi internet, mereka sudah bisa mengkuti kegiatan belajar mengajar. Selain itu, hal ini juga terbukti memberikan efisiensi terhadap waktu yang digunakan serta membuka wawasan anak/mahasiswa untuk lebih kritis mencari tahu dan bertanya.


“Teknologi adalah sebuah keniscahyaan yang didalamnya terdapat hakikat-hakikat keilmuan, sudah sepatutnya kita beriringan dan memanfaatkannya sebagai aternatif pembelajaran. Dengan begitu proses transfer ilmu tidak akan terhambat hanya gara-gara pandemi COVID-19.” Tutur M. Nuh kepada peserta.



Dilain pihak, Saleh Husin memiliki pnadangan lain terhadap permasalahan ini. Berbeda dengan M. Nuh yang sangat mendukung program belajar dari rumah melalui media teknologi informasi, Saleh merasa hal itu tidak bisa disama ratakan begitu saja. Karena pada dasarnya pemerataan teknologi informasi tidak sama pada setiap daerah. Mereka yang di daerah tentu akan merasa sangat kesulitan dengan metode tersebut.


“Teknologi memang tidak asing di pertkotaan. Tapi kita harus melihat lebih jauh lagi akan kehidupan anak-anak daerah yang tinggal di pelosok. Yang bahkan dirinya tidak memiliki koneksi internet atau media teknologi. Bahkan mungkin HP saja tidak punya. Inilah titik permasalahannya. Bahwa tidak semua anak/mahasiswa bisa diterapkan pada metode yang sama.” Jelasnya.


Era New Normal dalam dunia pendidikan menjadi hal baru dan sebuah titik perubahan yang akan tercatat dalam sejarah. Tentu saja, hal ini tidak boleh menyurutkan semangat untuk tetap belajar dan berprestasi. Indonesia memiliki kekuatan untuk menghadapi era pandemi ini. Meski metodenya tidak sama, semangat untuk tetap belajar dan berkreatifitas tidak boleh hilang pada diri masing-masing peserta didik.

bottom of page